Home »  Artikel

PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI OFFERING HELP AND SERVICE KELAS XII TB SMK PENDA 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Rabu 7 Februari 2024

ABSTRAK

           Hasil  belajar  siswa  merupakan  output  dari  proses belajar mengajar. Salah satu

masalah dalam pembelajaran di sekolah adalahrendahnyahasilbelajarsiswa.Hal inidapatdiketahuidaridataawalnilaiulanganhariansiswayang masihberadadi bawahKKM.Banyakfaktor-faktoryang mempengaruhihasilbelajar salah satunya adalahmodelpembelajaran.ModelPembelajaranProblem BasedLearning(PBL)) merupakanmodelpembelajarankooperatif(cooperativelearning)yang menuntut siswauntukaktifdan memotivasisiswasupayadapatsaling mendukung dan membantu satu samalain dalammenguasimateripelajaran yangdipelajari.

 

Adapun tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahuiperbedaan hasil belajar ekonomiantarayang menggunakanmodelpembelajaranPBLdenganmodel pembelajaran Diskusi padasiswakelasXII TBSMK PENDA 2 Karanganayar.Penelitian inimerupakanpenelitian eksperimendengandesainpretest- posttest.Subjek dalampenelitianiniadalahsiswakelasXII TB yang terbagi menjadi 4 kelompok.

 

Keefektifan untuk mengatasipermasalahan pada pembelajaran. Hal ini terbuktidengansiswalebihaktifdalamkegiatanpembelajaran. Selainitu,nilaipengetahuan danketerampilansiswatuntas dengan presentase 89,5%. Sedangkan nilai pretes dan postest mengalami peningkatan. Nilaiketuntasan pretes20% meningkatmenjadi89,5 %sehinggamengalamipeningkatan sebesar69,5%.

Penggunaanmediaaudiovisualdanpowerpointinisangat membantupemahamansiswadaristrukturataubagian-bagian teks offering help and service serta memberikan gambaran nyata hingga memunculkan ide gagasan pada pesertadidik untuk dituangkan menyusun teks offering help and service.

Pemilihanmodelpembelajarandan jugakegiatanyang berpusatpadasiswasangatmeningkatkankeaktifansiswasaat proses pembelajaran sehingga siswabersemangat dalam kegiatan diskusi.

 

PENDAHULUAN

 

Pendidikan merupakansalahsatufaktoryang memerlukanperhatian tersendiri  dalam  pembagunan  nasional  yaitu  usaha  mencerdaskan  kehidupan bangsa,  karena  dengan  pendidikan  akan  meningkatkan  kualitas  sumber  daya manusiayang dijadikanmodalutamapelaksanaanpembagunan.Pendidikan yang mampu mendukung pembagunandimasamendatang adalah pendidikanyang mampumemilikidanmemecahkanproblempendidikanyang dihadapinya. Pendidikanharusmenyentuhpotensinuranimaupunpotensikompetensi peserta didik.Konseppendidikantersebutterasasemakinpentingketikaseorang  harus memasuki  kehidupan  dimasyarakat  dan  dunia  kerja,  karena  yang  bersangkutan harus  mampu  menerapkan  apa  yang  dipelajari  di  sekolah  untuk  menghadapi problemyang dihadapidalamkehidupansehari-harisaatinimaupunyang akan datang.

 

Sekolahsebagaisuatuinstansiatau lembagapendidikanidealnyaharus mampumelakukanproses edukasi,sosialisasi,dantransformasi.Dengankatalain, sekolahyang bermutuadalah sekolah yang mampuberperansebagaiprosesedukasi (proses  pendidikan  yang  menekankan  pada  kegiatan  mendidik  dan  mengajar), proses sosialisasi(proses bermasyarakatterutamabagianakdidik),danwaddah prosestransformasi( prosesperubahantingkahlakukearahyang lebihbaik atau lebih maju).

 

Dalamprosesbelajarmengajargurumerupakanfaktorutamadankinerjaguru dalamprosesbelajarmengajar adalahparameterutamakualitaspendidikan.Guru adalah  faktor  penentu  kualitas  pendidikan  karena  gurulah  yang  berhadapan langsung denganpesertadidik.Pembelajaranpadadasarnyaadalahprosesinteraksi anatar pesertadidik dengan lingkungannya, sehinggaterjadiperubahan perilaku ke arahyang lebih baik selain itu jugatujuanumumdaripembelajaran offering help and service adalah untuk   mengembangkan   kemampuan   siswa   dalam   mengaplikasikan   dalam kehidupansehari-hari.Dalamproses pembelajaranguruperlumeningkatkan kemampuan   mengajar   sehingga   siswa   dapat   maksimal   walaupun   dalam kenyataanyaguru-guru diIndonesiasebagian besar masih mempertahan kanmodel- modelpembelajaranlama.

Strategipembelajaran adalahsalahsatu faktoryang dapatmempengaruhi tujuan pemnbelajaran jikapenggunaannyatidak tepatmakadapatmenghambat tujuan pembelajaran tersebut. Untuk melaksanakan suatu strategipembelajaran digunakanmodelmengajar. Penggunaanmodelmengajardapatmembantu guru dalam  mengaktifkan  proses  belajar  mengajar  dikelas.  Menurut  Fathurrohman (dalamHamruni, 2012:7) modelmengajar adalah cara-caramenyajikan bahan pelajaran kepadapesertadidik untuktercapainyatujuanyangtelah ditetapkan.

Kemampuangurusebagaisalahsatuusahameningkatkanmutupendidikan disekolahdimanagurumerupakanelemendisekolahyangsecaralangsungdan aktifbersinggungandengansiswa,kemampuanyang dimaksudadalahkemampuan mengajardenganmenerapkanmodelpembelajaranyang tepat,efesiendanefektif. Pendekatan  teacher  centered  sudah  dianggap  tradisional  dan  perlu  diubah  ini karena   pendekatan   teacher   centered,   dimana   pembelajaran   berpusat   pada pendidikan denganpenekanan padapeliputandanpenyebaranmateri,sementara siswakurangaktif, sudah tidak memadaiuntuk tuntunanerapengetahuan.

 

Berdasarkanobservasiawaldanwawancarayang dilakukanpenulisdengan gurusejawat SMK Penda 2 Karanganyar pada Selasa 23 Januari 2024 diperolehinformasibahwamodelproblem basedlearningsudah pernahdigunakandalamprosespembelajaran.Selamainipembelajaran ofdering help and service kelas XII TB SMK Penda 2 Karanganyarmasih menerapkanmodelpembelajaranceramah- resitasi.Begitumasukkelas,gurumemberikanceramahtentang materipelajaran yang telah dicatatsebelumnya,kemudiandilanjutkandengan memberisiswanya beberapalatihansoalatau tugas.Siswadimintauntukmembukabuku catatandan mengerjakan  bukulembar  kerja  atau  menjawab  pertanyaan  yangdiajukan  oleh guru.  Proses  pembelajaran  dengan  model  konvensional  diskusi masih  belum cukupmemberikankesanyang mendalampadasiswa,karenaperangurudalam menyampaikan materilebih dominan dibandingkan keaktifan siswasendiri. Guru lebih  banyak  memberikan  penjelasan  dari  pada  memperhatian  respon  siswa terhadapmateriyagdisampaikan. Oleh sebab itu, guru harusmempunyaikreativitas tinggidalammemilihmodelpembelajaran.

Sesuaihasilobservasi,pembelajaran offering help and service  di SMK Penda 2 Karanganyar belummencapaitingkatkeberhasilanyangdiinginkan.Halinidapatdilihatdari nilairata-ratahasilbelajarsiswakelasXIIsemesterGenapsepertipadatabelberikut

Tabel.1 Penilaian Kelompok

                             Gambar. 1. Grafik Penilaian pengetahuan

Rendahnyahasilbelajarsiswapadamata pelajaranoffering help and servicemerupakansalahsatu masalah yang inginguruperbaiki,untukitudibutuhkannyamodelpembelajaran terhadap  pelajaran  offering help and service agar  meningkatkan  hasil  belajar  siswa.  Menurut DjemariMardapi(2008:102)hasilbelajarditentukanoleh kualitasproses pembelajarankarenahasilbelajarmerupakansuatukemampuan atauketerampilan yangdimilikioleh siswatersebutmengalamiaktivitasbelajar.Denganmembiarkansiswapasif,pendekatan yang berpusatpadapendidik sulitmeningkatkan siswamengembangkan kecakapan berfikir, kecakapan interpersonal,kecakapanberadaptasidenganbaiktidakbanyakyang mereka dapatkanbilapartisipasi merekaminimdalamprosespembelajaran.Padahal berbagaikecakapan ilmiah yang nantinyamerekabutuhkan saatmenjalani kehidupan dewasamereka. Interaksigurudengan siswasangatdibutuhkan, dengan interaksitersebutdiharapkansiswadapatmembangunjatidiri(learning tobe). Untukmencapaitujuanpendidikandan kemampuanzamanyangmenuntutsiswa untuk memilikikecakapan berfikir, kecakapan interpesonal, kecakapan beradaptasi denganbaik,kecakapanilmiahyang nantinyadiperlukandalamduniakerjamaka dibutuhkanmodelpengajaranyangsesuaisalahsatunyaadalahmodel  problem basedlearning(PBL).MenurutDuch,AllendanWhitedalam Hamruni(2012:104) modelproblembased learningmenyediakankondisiuntuk meningkatkan keterampilan berfikir kritisdan analitissertamemecahkan masalah kompleksdalam kehidupan nyatasehinggaakan memunculkan “budayaberfikir’’ padadirisiswa, prosespembelajaranyangsepertiini menuntutsiswauntukberperanaktifdalam kegiatanpembelajaranyang tidakhanyaberpusatpadagurudenganbegitudapat meningkatkan hasilbelajar siswapadamateripelajaran yangdisampaikan.

Pendekatan pemecahan masalah inimenempatkan guru sebagaifasilisator dimanakegiatan belajar mengajar akan dititikberatkanpadakeafektifansiswa. Proses pembelajaranyangmengikutsertakansiswasecaraaktifbaikindividu maupunkelompok,akanlebihbermakna karenadalamprosespembelajaransiswa mempunyailebih banyak pengalaman.

 

Untuktertibdiribelajarsendiriharus denganprinsip-prinsip.Salahsatu prinsipyangharusdikerjakanyaitu“belajarharusdenganminat”.Banyakpara siswadidalambelajarnyanampaktidak tahuataukurang adanyaminatdanbelum adaniatuntukberusahabagaimanaiadapatmenumbuhkan minatnyadidalam belajar,merekaselalumerasakanbelajar adalahbeban.Unsurminatbepengaruh terhadapkualitasbelajarseorang,siswayangberminatterhadapsuatupelajaran akan mempelajaridengan sungguh-sungguh sebab dayatarik baginya.

Berdasarkanuraiandiatas,penulistertarik untukmelakukanpenelitianyang berjudul.PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNINGPADA MATERI OFFERING HELP AND SERVICEKELAS XII TB SMK PENDA 2

Pengertian Belajar

MenurutGagne(dalamDimyatidanMujiono,2009:10)belajarmerupakan

 

kegiatanyangkompleks, setelah belajar orangmemilikiketerampilan, pengetahuan, sikapdannilai.Timbulnyakapabilitas tersebutdari(i)stimulasiyangberasaldari lingkungandan(ii)proseskognitifyangdilakukanolehpembelajar.Jadibelajarmerupakanseperangkatproseskognitifyangmengubahsifatstimulasilingkungan, melewatipengolahan informasimenjadikapabilitasbaru.

 

 

Pengertian HasilBelajar

 

MenurutOemar Hamalik(2011:30)hasilbelajaradalah bilaseseorang telah belajarakan terjadiperubahan tingkahlakupadaorang tersebut, misalnyadaritidak tahu menjaditahu, dan daritidak mengertimenjadimengerti. Hasilbelajar menurut Sudjana(1990:22)adalahkemampuanyang dimilikisiswasetelahiamenerima pengalaman belajarnya. Jadihasilbelajar merupakan suatu kemampuan atau keterampilanyang dimilikiolehsiswasetelah siswatersebutmengalamiaktivitas belajar.

 

ModelPembelajaranProblemBased Learning( PBL)

 

Keberhasilanproses belajarmengajarsalahsatunyaditentukanolehmodel mengajaryaitubagaimanacaragurumenyampaikanmateriyang akandiajarkan. Secara  harfiah  metode  (method)  berarti“cara”.  Dalampemakaian  yangumum, modeldiartikan sebagaicaramelakukan sesuatukegiatan atau caramelakukan pekerjaan  dengan  menggunakan  fakta  dan  konsep-konsep  secara  sistematis. Hamruni(2012:7) mengemukakan modelmengajar adalah cara-caramenyajikan bahanpelajaranpadapesertadidikuntuk tercapainyatujuanyang telahditetapkan. Sedangkan modelpembelajaran padadasarnyamerupakan bentuk pembelajaran yang  tergambar  dari  awal  sampai  akhir  yang  disajikan  secara  khas  oleh  guru. Dengankatalain, modelpembelajaran merupakanbungkusataubingkaidari penerapan suatu pendekatan, metode, dan tehnik pembelajaran. Sukamto dalam (Trianto,   2007:5)   mengemukakan   maksud   dari   model   pembelajaran   adalah kerangkakonseptualyang melukiskanproseduryang sistematisuntukmencapai tujuan belajar tetentu dan berfungsisebagaipedoman bagiparaperancang pembelajarandanparapengajardalam merencanakanaktivitasbelajarmengajar. Olehkarenasalahsatuhalyang sangatmendasaruntukdipahamiguruadalah bagaimanamemahamikedudukan modelsebagaisalah satu komponen dalam pendidikan yang dapatmenciptakanpembelajaran yang efektif sesuaidengan pendapatDjamarahdanZain(2006:74)yang mengatakanmodeladalahstrategi pengajaran yangdapatmencapaitujuan yangdiharapkan.

Metode diskusi menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:87) adalah penyajian pelajaran dengan menyajikan suatu masalah kepada siswa yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama.

Menurut Syaiful Sagala yang dikutip oleh Amaliah (2014: 121) diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis, pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat, dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu.

METODEPENELITIAN

Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan kualitatifyangbertujuan untuk menggambarkan implementasikurikulum 2013 diSMK serta memeriksasebab-sebabkendala dalampenerapannya.Penelitian teks offering help dan service inibertujuanuntuk menggambarkan pemahaman guruterhadap implementasikurikulum 2013diSMK Kec.Karanganyar ,Kabupaten Karanganyar,Jawa Tengah.

 

HASIL DANPEMBAHASAN

 

Setelah  dilakukan  pembelajarantentang  “Peningkatan  Pembelajaran Bahasa Inggris dengn Menerapkan Model Problem based Learning Materi Offering Help and service XII Tb SMK Penda 2 Karanganyar”diperoleh hasilyangmeliputideskripsidata, analisisdatadan pembahasan.

Pembelajaran  inibertujuanuntuk Meningkatkanhasilbelajarsiswadalammenganalisisstruktur teks offering help and service dengan  menerapkan  model  ProblemBased  Learning,media pembelajaran berbasis ITdan metodediskusi.Hasilpenelitianmelalui tesakhirpilihangandadengan5pilihan jawaban(a,b,c,d,dane)dari20butirsoalyangdirencanakan,setelahdiuji cobakanternyatasetelahdianalisisdari20soalhanya10soalyang bisadipakai kemudian dilakukan untuk mengujikemampuan padapembelajaran.

 

Keefektifan untuk mengatasipermasalahan pada pembelajaran. Hal ini terbuktidengansiswalebihaktifdalamkegiatanpembelajaran. Selainitu,nilaipengetahuan danketerampilansiswatuntas dengan presentase 89,5%. Sedangkan nilai pretes dan postest mengalami peningkatan. Nilaiketuntasan pretes20% meningkatmenjadi89,5 %sehinggamengalamipeningkatan sebesar69,5%.

 

Jl, Lawu Harjosari, Popongan Karanganyar (Bangjo Bejen)
penda2kra@yahoo.co.id
(0271) 494787
© 2019. SMK PENDA 2 Karanganyar. Design & Develope By Soloweb