ABSTRAK
Hasil belajar siswa merupakan output dari proses belajar mengajar. Salah satu
masalah dalam pembelajaran di sekolah adalahrendahnyahasilbelajarsiswa.Hal inidapatdiketahuidaridataawalnilaiulanganhariansiswayang masihberadadi bawahKKM.Banyakfaktor-faktoryang mempengaruhihasilbelajar salah satunya adalahmodelpembelajaran.ModelPembelajaranProblem BasedLearning(PBL)) merupakanmodelpembelajarankooperatif(cooperativelearning)yang menuntut siswauntukaktifdan memotivasisiswasupayadapatsaling mendukung dan membantu satu samalain dalammenguasimateripelajaran yangdipelajari.
Adapun tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahuiperbedaan hasil belajar ekonomiantarayang menggunakanmodelpembelajaranPBLdenganmodel pembelajaran Diskusi padasiswakelasXII TBSMK PENDA 2 Karanganayar.Penelitian inimerupakanpenelitian eksperimendengandesainpretest- posttest.Subjek dalampenelitianiniadalahsiswakelasXII TB yang terbagi menjadi 4 kelompok.
Keefektifan untuk mengatasipermasalahan pada pembelajaran. Hal ini terbuktidengansiswalebihaktifdalamkegiatanpembelajaran. Selainitu,nilaipengetahuan danketerampilansiswatuntas dengan presentase 89,5%. Sedangkan nilai pretes dan postest mengalami peningkatan. Nilaiketuntasan pretes20% meningkatmenjadi89,5 %sehinggamengalamipeningkatan sebesar69,5%.
Penggunaanmediaaudiovisualdanpowerpointinisangat membantupemahamansiswadaristrukturataubagian-bagian teks offering help and service serta memberikan gambaran nyata hingga memunculkan ide gagasan pada pesertadidik untuk dituangkan menyusun teks offering help and service.
Pemilihanmodelpembelajarandan jugakegiatanyang berpusatpadasiswasangatmeningkatkankeaktifansiswasaat proses pembelajaran sehingga siswabersemangat dalam kegiatan diskusi.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakansalahsatufaktoryang memerlukanperhatian tersendiri dalam pembagunan nasional yaitu usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, karena dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusiayang dijadikanmodalutamapelaksanaanpembagunan.Pendidikan yang mampu mendukung pembagunandimasamendatang adalah pendidikanyang mampumemilikidanmemecahkanproblempendidikanyang dihadapinya. Pendidikanharusmenyentuhpotensinuranimaupunpotensikompetensi peserta didik.Konseppendidikantersebutterasasemakinpentingketikaseorang harus memasuki kehidupan dimasyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problemyang dihadapidalamkehidupansehari-harisaatinimaupunyang akan datang.
Sekolahsebagaisuatuinstansiatau lembagapendidikanidealnyaharus mampumelakukanproses edukasi,sosialisasi,dantransformasi.Dengankatalain, sekolahyang bermutuadalah sekolah yang mampuberperansebagaiprosesedukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar), proses sosialisasi(proses bermasyarakatterutamabagianakdidik),danwaddah prosestransformasi( prosesperubahantingkahlakukearahyang lebihbaik atau lebih maju).
Dalamprosesbelajarmengajargurumerupakanfaktorutamadankinerjaguru dalamprosesbelajarmengajar adalahparameterutamakualitaspendidikan.Guru adalah faktor penentu kualitas pendidikan karena gurulah yang berhadapan langsung denganpesertadidik.Pembelajaranpadadasarnyaadalahprosesinteraksi anatar pesertadidik dengan lingkungannya, sehinggaterjadiperubahan perilaku ke arahyang lebih baik selain itu jugatujuanumumdaripembelajaran offering help and service adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan dalam kehidupansehari-hari.Dalamproses pembelajaranguruperlumeningkatkan kemampuan mengajar sehingga siswa dapat maksimal walaupun dalam kenyataanyaguru-guru diIndonesiasebagian besar masih mempertahan kanmodel- modelpembelajaranlama.
Strategipembelajaran adalahsalahsatu faktoryang dapatmempengaruhi tujuan pemnbelajaran jikapenggunaannyatidak tepatmakadapatmenghambat tujuan pembelajaran tersebut. Untuk melaksanakan suatu strategipembelajaran digunakanmodelmengajar. Penggunaanmodelmengajardapatmembantu guru dalam mengaktifkan proses belajar mengajar dikelas. Menurut Fathurrohman (dalamHamruni, 2012:7) modelmengajar adalah cara-caramenyajikan bahan pelajaran kepadapesertadidik untuktercapainyatujuanyangtelah ditetapkan.
Kemampuangurusebagaisalahsatuusahameningkatkanmutupendidikan disekolahdimanagurumerupakanelemendisekolahyangsecaralangsungdan aktifbersinggungandengansiswa,kemampuanyang dimaksudadalahkemampuan mengajardenganmenerapkanmodelpembelajaranyang tepat,efesiendanefektif. Pendekatan teacher centered sudah dianggap tradisional dan perlu diubah ini karena pendekatan teacher centered, dimana pembelajaran berpusat pada pendidikan denganpenekanan padapeliputandanpenyebaranmateri,sementara siswakurangaktif, sudah tidak memadaiuntuk tuntunanerapengetahuan.
Berdasarkanobservasiawaldanwawancarayang dilakukanpenulisdengan gurusejawat SMK Penda 2 Karanganyar pada Selasa 23 Januari 2024 diperolehinformasibahwamodelproblem basedlearningsudah pernahdigunakandalamprosespembelajaran.Selamainipembelajaran ofdering help and service kelas XII TB SMK Penda 2 Karanganyarmasih menerapkanmodelpembelajaranceramah- resitasi.Begitumasukkelas,gurumemberikanceramahtentang materipelajaran yang telah dicatatsebelumnya,kemudiandilanjutkandengan memberisiswanya beberapalatihansoalatau tugas.Siswadimintauntukmembukabuku catatandan mengerjakan bukulembar kerja atau menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru. Proses pembelajaran dengan model konvensional diskusi masih belum cukupmemberikankesanyang mendalampadasiswa,karenaperangurudalam menyampaikan materilebih dominan dibandingkan keaktifan siswasendiri. Guru lebih banyak memberikan penjelasan dari pada memperhatian respon siswa terhadapmateriyagdisampaikan. Oleh sebab itu, guru harusmempunyaikreativitas tinggidalammemilihmodelpembelajaran.
Sesuaihasilobservasi,pembelajaran offering help and service di SMK Penda 2 Karanganyar belummencapaitingkatkeberhasilanyangdiinginkan.Halinidapatdilihatdari nilairata-ratahasilbelajarsiswakelasXIIsemesterGenapsepertipadatabelberikut
Tabel.1 Penilaian Kelompok
Gambar. 1. Grafik Penilaian pengetahuan
Rendahnyahasilbelajarsiswapadamata pelajaranoffering help and servicemerupakansalahsatu masalah yang inginguruperbaiki,untukitudibutuhkannyamodelpembelajaran terhadap pelajaran offering help and service agar meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut DjemariMardapi(2008:102)hasilbelajarditentukanoleh kualitasproses pembelajarankarenahasilbelajarmerupakansuatukemampuan atauketerampilan yangdimilikioleh siswatersebutmengalamiaktivitasbelajar.Denganmembiarkansiswapasif,pendekatan yang berpusatpadapendidik sulitmeningkatkan siswamengembangkan kecakapan berfikir, kecakapan interpersonal,kecakapanberadaptasidenganbaiktidakbanyakyang mereka dapatkanbilapartisipasi merekaminimdalamprosespembelajaran.Padahal berbagaikecakapan ilmiah yang nantinyamerekabutuhkan saatmenjalani kehidupan dewasamereka. Interaksigurudengan siswasangatdibutuhkan, dengan interaksitersebutdiharapkansiswadapatmembangunjatidiri(learning tobe). Untukmencapaitujuanpendidikandan kemampuanzamanyangmenuntutsiswa untuk memilikikecakapan berfikir, kecakapan interpesonal, kecakapan beradaptasi denganbaik,kecakapanilmiahyang nantinyadiperlukandalamduniakerjamaka dibutuhkanmodelpengajaranyangsesuaisalahsatunyaadalahmodel problem basedlearning(PBL).MenurutDuch,AllendanWhitedalam Hamruni(2012:104) modelproblembased learningmenyediakankondisiuntuk meningkatkan keterampilan berfikir kritisdan analitissertamemecahkan masalah kompleksdalam kehidupan nyatasehinggaakan memunculkan “budayaberfikir’’ padadirisiswa, prosespembelajaranyangsepertiini menuntutsiswauntukberperanaktifdalam kegiatanpembelajaranyang tidakhanyaberpusatpadagurudenganbegitudapat meningkatkan hasilbelajar siswapadamateripelajaran yangdisampaikan.
Pendekatan pemecahan masalah inimenempatkan guru sebagaifasilisator dimanakegiatan belajar mengajar akan dititikberatkanpadakeafektifansiswa. Proses pembelajaranyangmengikutsertakansiswasecaraaktifbaikindividu maupunkelompok,akanlebihbermakna karenadalamprosespembelajaransiswa mempunyailebih banyak pengalaman.
Untuktertibdiribelajarsendiriharus denganprinsip-prinsip.Salahsatu prinsipyangharusdikerjakanyaitu“belajarharusdenganminat”.Banyakpara siswadidalambelajarnyanampaktidak tahuataukurang adanyaminatdanbelum adaniatuntukberusahabagaimanaiadapatmenumbuhkan minatnyadidalam belajar,merekaselalumerasakanbelajar adalahbeban.Unsurminatbepengaruh terhadapkualitasbelajarseorang,siswayangberminatterhadapsuatupelajaran akan mempelajaridengan sungguh-sungguh sebab dayatarik baginya.
Berdasarkanuraiandiatas,penulistertarik untukmelakukanpenelitianyang berjudul.“PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNINGPADA MATERI OFFERING HELP AND SERVICEKELAS XII TB SMK PENDA 2 “
Pengertian Belajar
MenurutGagne(dalamDimyatidanMujiono,2009:10)belajarmerupakan
kegiatanyangkompleks, setelah belajar orangmemilikiketerampilan, pengetahuan, sikapdannilai.Timbulnyakapabilitas tersebutdari(i)stimulasiyangberasaldari lingkungandan(ii)proseskognitifyangdilakukanolehpembelajar.Jadibelajarmerupakanseperangkatproseskognitifyangmengubahsifatstimulasilingkungan, melewatipengolahan informasimenjadikapabilitasbaru.
Pengertian HasilBelajar
MenurutOemar Hamalik(2011:30)hasilbelajaradalah bilaseseorang telah belajarakan terjadiperubahan tingkahlakupadaorang tersebut, misalnyadaritidak tahu menjaditahu, dan daritidak mengertimenjadimengerti. Hasilbelajar menurut Sudjana(1990:22)adalahkemampuanyang dimilikisiswasetelahiamenerima pengalaman belajarnya. Jadihasilbelajar merupakan suatu kemampuan atau keterampilanyang dimilikiolehsiswasetelah siswatersebutmengalamiaktivitas belajar.
ModelPembelajaranProblemBased Learning( PBL)
Keberhasilanproses belajarmengajarsalahsatunyaditentukanolehmodel mengajaryaitubagaimanacaragurumenyampaikanmateriyang akandiajarkan. Secara harfiah metode (method) berarti“cara”. Dalampemakaian yangumum, modeldiartikan sebagaicaramelakukan sesuatukegiatan atau caramelakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Hamruni(2012:7) mengemukakan modelmengajar adalah cara-caramenyajikan bahanpelajaranpadapesertadidikuntuk tercapainyatujuanyang telahditetapkan. Sedangkan modelpembelajaran padadasarnyamerupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengankatalain, modelpembelajaran merupakanbungkusataubingkaidari penerapan suatu pendekatan, metode, dan tehnik pembelajaran. Sukamto dalam (Trianto, 2007:5) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangkakonseptualyang melukiskanproseduryang sistematisuntukmencapai tujuan belajar tetentu dan berfungsisebagaipedoman bagiparaperancang pembelajarandanparapengajardalam merencanakanaktivitasbelajarmengajar. Olehkarenasalahsatuhalyang sangatmendasaruntukdipahamiguruadalah bagaimanamemahamikedudukan modelsebagaisalah satu komponen dalam pendidikan yang dapatmenciptakanpembelajaran yang efektif sesuaidengan pendapatDjamarahdanZain(2006:74)yang mengatakanmodeladalahstrategi pengajaran yangdapatmencapaitujuan yangdiharapkan.
Metode diskusi menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:87) adalah penyajian pelajaran dengan menyajikan suatu masalah kepada siswa yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama.
Menurut Syaiful Sagala yang dikutip oleh Amaliah (2014: 121) diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis, pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat, dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu.
METODEPENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifyangbertujuan untuk menggambarkan implementasikurikulum 2013 diSMK serta memeriksasebab-sebabkendala dalampenerapannya.Penelitian teks offering help dan service inibertujuanuntuk menggambarkan pemahaman guruterhadap implementasikurikulum 2013diSMK Kec.Karanganyar ,Kabupaten Karanganyar,Jawa Tengah.
HASIL DANPEMBAHASAN
Setelah dilakukan pembelajarantentang “Peningkatan Pembelajaran Bahasa Inggris dengn Menerapkan Model Problem based Learning Materi Offering Help and service XII Tb SMK Penda 2 Karanganyar”diperoleh hasilyangmeliputideskripsidata, analisisdatadan pembahasan.
Pembelajaran inibertujuanuntuk Meningkatkanhasilbelajarsiswadalammenganalisisstruktur teks offering help and service dengan menerapkan model ProblemBased Learning,media pembelajaran berbasis ITdan metodediskusi.Hasilpenelitianmelalui tesakhirpilihangandadengan5pilihan jawaban(a,b,c,d,dane)dari20butirsoalyangdirencanakan,setelahdiuji cobakanternyatasetelahdianalisisdari20soalhanya10soalyang bisadipakai kemudian dilakukan untuk mengujikemampuan padapembelajaran.
Keefektifan untuk mengatasipermasalahan pada pembelajaran. Hal ini terbuktidengansiswalebihaktifdalamkegiatanpembelajaran. Selainitu,nilaipengetahuan danketerampilansiswatuntas dengan presentase 89,5%. Sedangkan nilai pretes dan postest mengalami peningkatan. Nilaiketuntasan pretes20% meningkatmenjadi89,5 %sehinggamengalamipeningkatan sebesar69,5%.